Kemah Bakti BPBD Makassar Selama Dua Hari di Manggala Resmi Berakhir

INIKLIK.ID – – Giat kemah bakti yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar di Kecamatan Manggala, resmi ditutup. Kegiatan simulasi kesiapsiagaan terhadap bencana alam banjir itu digelar dua hari; Rabu-Kamis, 6-7 November 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, menutup secara resmi kegiatan itu. Dalam sambutannya, Hendra memberi apresiasi kepada seluruh peserta.

Bacaan Lainnya

“Saya berharap setelah kegiatan ini, agar semua peserta dapat mengupgrade pengetahuannya tentang kebencanaan,” harap Hendra.

Pada rangkaian giat kemah bakti ini, perwakilan dari Basarnas Sulsel, Arman Amiruddin memberikan materi kepada seluruh peserta. Dia membawakan materi tentang penguatan kapasitas kebencanaan (dasar water rescue).

Baca Disini  Fokus Antisipasi Banjir, BPBD Makassar Gelar Kemah Bakti di Manggala

Pada kesempatan ini, Hendra juga menyampaikan bahwa BPBD telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa berpotensi menyebabkan banjir. Selain itu, daya tahan tubuh juga menjadi perhatian, karena perubahan cuaca yang cepat dapat berdampak pada kesehatan.

BPBD Makassar juga menggelar “gladi ruang” yang melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan aparat kelurahan dan kecamatan, untuk memetakan langkah-langkah yang akan diambil saat terjadi bencana banjir. Gladi ruang ini diikuti dengan “gladi lapang”, simulasi yang menggambarkan situasi darurat secara realistis di lapangan.

“Kami mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan agar setiap pihak tahu peran masing-masing saat bencana terjadi, dari pengamanan, pengaturan lalu lintas, hingga evakuasi,” terang mantan Kadispora Makassar itu.

Baca Disini  Waspada Banjir, BPBD Makassar Minta Persiapkan Tempat Ibadah Jadi Lokasi Pengungsian

Dalam menghadapi musim penghujan, BPBD Makassar memfokuskan kesiagaan di empat kecamatan yang rutin terdampak banjir setiap musim hujan, yaitu Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Panakukang, dan Tamalanrea.

Kecamatan Biringkanaya dan Manggala, terutama di area Blok 10, dinilai memiliki risiko tinggi karena topografinya yang rendah. Hendra menegaskan bahwa kecamatan-kecamatan ini perlu meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi curah hujan tinggi.

Untuk mendukung penanganan bencana, BPBD Makassar memiliki tiga posko carester di lokasi-lokasi strategis, yakni Ujungtanah, Manggala, dan Tamalanrea.

Setiap posko dilengkapi dengan peralatan evakuasi, termasuk 10 perahu karet yang sudah disiagakan di kecamatan rawan banjir.

“Kami tak ingin mengambil risiko dalam upaya penyelamatan. Semua peralatan dipastikan siap dan akan ditempatkan di lokasi yang tepat,” ujar Hendra.

Baca Disini  Untuk Memastikan Keselamatan Warganya, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Kunjungi RSI Faisal dan Pengungsi di Tengah Malam

Selain perahu karet, BPBD juga memiliki sistem insiden komando yang memungkinkan mereka memimpin dan mengonsolidasikan seluruh sumber daya terkait saat status tanggap darurat ditetapkan oleh Wali Kota Makassar.

“Insiden komando BPBD akan bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh perangkat, baik internal BPBD maupun instansi lain, untuk menangani situasi darurat secara cepat dan efektif,” tambahnya.

Dalam upaya mitigasi risiko, BPBD Makassar berencana meningkatkan intensitas monitoring dan koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk meminimalkan dampak banjir, memastikan keselamatan warga, serta menekan potensi kerugian materi yang mungkin terjadi. “Semua langkah mitigasi kita lakukan,” pungkas Hendra

 

Loading


Eksplorasi konten lain dari iniklik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan