INIKLIK.ID –PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meresmikan dua desa binaan untuk klaster perikanan laut di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Seremonial launching dilaksanakan di Pantai Akkarena, Kota Makassar, pada Selasa (27/5/2025).
Klaster perikanan laut ini melibatkan pengolahan landak laut di dua lokasi, yaitu Desa Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, dan Desa Mattaro Adae, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia) bersumber dari zakat karyawan dan perusahaan yang dikelola oleh Baznas dan BSI Maslahat. Dengan total anggaran mencapai ratusan miliar rupiah, BSI mencatatkan laba bersih sekitar Rp7 triliun pada 2024.
Anton menambahkan, hingga 2024, BSI telah memiliki 20 desa binaan, dan pada tahun ini akan ada tambahan tiga desa. Program ini telah memberi manfaat bagi sekitar 7.000 warga dengan anggaran total Rp95 miliar. Khusus di Sulsel, terdapat tiga desa binaan, dua di antaranya terlibat dalam klaster perikanan laut.
“Anggaran yang disalurkan untuk klaster perikanan laut di dua desa ini mencapai Rp5,2 miliar, dengan 100 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat,” ujar Anton. BSI juga bekerja sama dengan swasta, yakni PT NNS, sebagai mitra offtaker.
Pembinaan BSI dilakukan secara inklusif, mulai dari hulu hingga hilir, mencakup aspek produksi, kelembagaan, dan pemasaran. BSI menargetkan Kelompok Nelayan Mandiri Bersama yang dibina dapat memproduksi gonad Landak Laut sebanyak 200-500 kg per hari. Anton optimistis bahwa target ini dapat tercapai, mengingat potensi alam yang melimpah, meskipun tetap mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem laut.
Potensi bisnis pengolahan gonad Landak Laut cukup menjanjikan, terutama karena komoditas ini sangat diminati pasar Jepang. Permintaan untuk gonad landak laut mencapai sekitar 30 ton per bulan.
Rizaludin Kurniawan, Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, memberikan apresiasi kepada BSI yang secara konsisten menyalurkan zakat, baik dari karyawan maupun perusahaan. Tahun lalu, zakat BSI mencapai Rp268 miliar, dan sekitar 70 persen dana tersebut kembali ke BSI melalui berbagai program.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap BSI. Ia menilai bahwa program Desa BSI telah berhasil membangun ekosistem yang kuat, dengan mendampingi kelompok nelayan dari produksi hingga pemasaran.
“Program seperti ini sangat penting untuk membentuk ekosistem yang berkelanjutan, bukan sekadar bantuan, tetapi juga mendampingi dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Acara launching program Desa BSI Klaster Perikanan Laut di Sulsel turut dihadiri oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Wakil Bupati Pangkep, Abdul Rahman Assaggaf, serta sejumlah pejabat terkait, termasuk pimpinan BI Sulsel, perwakilan OJK Sulselbar, dan pihak Polda Sulsel dan Kodam Hasanuddin.
Eksplorasi konten lain dari iniklik
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.